EKBIS.CO, JAKARTA -- Saham diperkirakan masih unggul dalam memberikan kenyamanan investasi jangka panjang. Terlebih suku bunga diprediksi belum akan mengalami kenaikan hingga akhir tahun.
Chief Investment Officer Bank of Singapore Hou Wey Fook mengatakan investor masih akan mengejar invetasi yang risikonya lebih besar, dengan harapan keuntungan yang lebih baik. Saham pun masih diminati dibandingkan instrumen lain yang resikonya lebih rendah salah satunya surat utang negara.
Berkaca pada kondisi ekonomi lima tahun terakhir, pertumbuhan saham secara global mengalami kenaikan sebasar 123 persen dengan kenaikan per tahun sebesar 23 persen. Pertumbuhan pasar saham dimotori perbaikan ekonomi dengan stimulus yang tepat oleh negara maju.
"Market naik, tapi banyak volatility," kata dia dalam peluncuran OCBC NISP Wealth Panel di Jakarta, Selasa (20/5).
Ia pun memperkirakan pasar global bisa mengalami pertumbuhan hinga 10 persen. Pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh peningkatan pendapatan yang terjadi di banyak negara.