EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi 2014 akan berada di kisaran 5 persen, masih tetap berada dalam perkiraan bank sentral berkisar 4,5 persen plus minus 1 persen.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, berdasarkan catatan historis, peningkatan laju inflasi masih akan berlanjut sepanjang Juni dan Juli.
"Secara seasonal, ada kemungkinan Juni dan Juli (inflasi) akan naik. Peak-nya ada di Juli. Semuanya faktor musiman," ujar Perry saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (6/6).
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Mei 2014 sebesar 0,16 persen (month-to-month), sehingga inflasi dari dari Januari hingga Mei 2014 tercatat sebesar 1,56 persen.
Perry menegaskan, pihaknya optimistis meyakini angka inflasi di 2014 akan berada di kisaran 5 persen.
"Kenaikan inflasi pada Juni dan Juli itu faktor musiman, akan turun di Agustus sampai Desember dan akhir tahun yakin 5 persen," kata Perry.
Bank Indonesia menyatakan akan tetap mencermati berbagai risiko, seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat mulai masuknya musim kemarau di beberapa daerah dan adanya indikasi kemungkinan terjadinya El Nino pada semester II 2014.
"Untuk itu, kami secara konsisten akan menempuh langkah-langkah kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah," katanya.