EKBIS.CO, JAKARTA -- Data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara menunjukkan realisasi belanja modal belum efektif, hanya 30,2 persen. Dalam APBN 2014 belanja modal ditetapkan Rp 160,8 triliun. Sedangkan realisasi baru Rp 48,6 persen.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi ini bukan karena realisasi yang terlambat. Namun ada proyek yang belum dibayarkan.
"Kebanyakan bukan karena belum direalisasi, tapi memang belum dibayarkan karena proyeknya terlanjur dimajukan," katanya Senin (13/10). Bambang berharap kondisi belanja negara membaik di triwulan keempat ini. Apabila pelunasan proyek terjadi, maka bisa membantu pertumbuhan ekonomi.
Bambang pun memastikan bahwa pemerintah tidak menunda pembayaran gaji pegawai. Namun belanja barang memang agak tertahan. "Belanja barang agak kita tahan. Tapi gaji pegawai tidak mungkin ditunda," kata Bambang.
Berikut data Kementerian Keuangan terkait realisasi belanja :
1. Belanja Pegawai
APBN 2014 = Rp 258,4 triliun
Jumlah = Rp 164,8 triliun
Persentase realisasi = 63,8 persen
2. Belanja Barang
APBN 2014 = Rp 195,2 triliun
Jumlah = Rp 82,6 triliun
Persentase = 42,3 persen
3. Belanja Modal
APBN 2014 = Rp 160,8 persen
Jumlah = 48,6 persen
Persentase = 30,2