EKBIS.CO, DENPASAR -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI akan membentuk tim studi bersama dengan China Investment Fund (CIF). Pemnentukan tim bersama ini sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman kerja sama yang telah ditandatangani awal November 2014.
Menurut Komisaris PT KAI Ashwin Sasongko Sastrosubroto pihaknya menginginkan kerja sama dengan China Investment Fund dilakukan secara business to business. "Kita juga ingin agar kerja sama ini menguntungkan kita," ujarnya di Denpasar, Bali, Jumat (14/11).
Perusahaan pendanaan investasi asal Cina tersebut, ungkap Ashwin, telah menawarkan sejumlah kerja sama di bidang perkeretaapian. Salah satunya adalah high speed train (kereta super cepat).
"Kalau dari PT KAI masih kita rumuskan apa yang akan kita kerja samakan," kata dia.
Menurut Ashwin, kerja sama high speed train yang ditawarkan oleh CIF cukup menarik. "Tapi kita katakan ke mereka bahwa regulasi kereta api di Indonesia itu mengatur bahwa pengadaan prasarana merupakan kewenangan pemerintah. Sementara PT KAI hanya bisa berkontribusi untuk investasi di sarananya saja. Banyak investor luar yang tidak tahu tentang hal ini," paparnya.
Selain dengan CIF tawaran kerja sama pendanaan investasi, lanjut Ashwin, juga datang dari US Exim Bank. Tawaran pendanaan dari US Exim Bank tersebut untuk pembelian 50 unit lokomotif.