EKBIS.CO, JAKARTA--Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyayangkan, jumlah investor Indonesia yang relatif rendah. "Jumlah investor di pasar modal kita relatif rendah baik ritel maupun institusi," ujar Nurhaida di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (14/11).
Padahal, menurut dia, perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terlepas dari unsur atau elemen pendukungnya, salah satunya melalui pasar modal.
"Di negara maju, pasar modal dan sektor jasa keuangan lain seperti perbankan dan lainnya itu mendorong pertumbuhan ekonomi. Begitu juga di negara berkembang," lanjut dia.
Oleh karena itu, tambah dia, kontribusi pasar modal yang masih rendah bagi perekonomian Indonesia harus lebih ditingkatkan. "Peningkatan jumlah investor begitu penting bagi Indonesia saat ini bila ekonomi ingin maju," katanya.
Dilanjutkannya, untuk menarik sebanyak mungkin maupun mempertahankan investor yang telah ada, terdapat dua cara yang harus diupayakan. "Yaitu mereka harus paham terlebih dulu apa itu pasar modal, dan mereka merasakan kenyamanan, kemudahan serta keamanan dari pasar modal," kata dia.
Dia juga menambahkan, tengah melakukan sosialisasi lebih gencar pada masyarakat agar lebih tertarik berinvestasi di pasar modal.
"Kita terus bekerja sama semaksimal mungkin dengan pihak, elemen, baik para pelaku pasar modal," tambahnya.