Senin 24 Nov 2014 23:59 WIB

Pengamat: BPJS Syariah adalah Ide Cemerlang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah wartawan mengikuti sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat (21/3).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah wartawan mengikuti sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat (21/3).

EKBIS.CO, Pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim mengatakan BPJS syariah adalah ide cemerlang. Baginya tidak masalah yang mana yang akan dibuat versi syariahnya terlebih dahulu, BPJS tenaga kerja atau kesehatan karena BPJS mencakup semua masyarakat.

Jika memang nanti ada, ia berharap masyarakat bisa lebih memilih BPJS syariah. Dana yang terkumpul dari masyarakat akan membutuhkan instrumen keuangan syariah pula dan likuiditas keuangan syariah meningkat.

Untuk dana pensiun, pasar modal syariah bisa digunakan. Asuransi syariah juga bisa dimanfaatkan untuk jaminan kesehatan. Perbankan syariah akan ikut berkembang karena ada dana yang disimpan di bank syariah.

''BPJS syariah akan jadi lokomotif baru bagi keuangan syariah nasional,'' kata Adiwarman.

Karena proses masih berjalan, ia mengungkapkan masyarakat bisa menggunakan dulu BPJS yang ada. Tapi, umat memang tidak boleh diam dan harus berupaya membuat BPJS syariah.

Menurutnya, ini manuver strategis bagi Indonesia sebab jika terlaksana, BPJS syriah akan jadi sistem pengaman sosial syariah pertama dan terbesar di dunia. MID yang didirikan IDB akan mengokohkan Indonesia jadi negara G16 terbesar untuk sistem keuangan syariah.

Ia melihat otoritas tidak hanya menunjukkan itikad, tapi sudah mulai ada usaha baik. ''Saya yakin ini bisa cepat diwujudkan,'' kata dia. Meski ia juga paham jika saat berada di lapangan, akan ada masalah-masalah yang dihadapi dan harus diselesaikan satu per satu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement