Jumat 06 Mar 2015 17:02 WIB

Rupiah Melemah, BUMN Ramai-ramai Lakukan Hedging

Rep: C85/ Red: Satya Festiani
Hedging Utang BUMN
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Hedging Utang BUMN

EKBIS.CO, JAKARTA -- Lemahnya rupiah yang terjadi sepekan ini membuat Menteri BUMN Rini Soemarno menginstruksikan perusahaan pelat merah untuk lakukan lindung nilai atau hedging. Beberapa BUMN pun melakukannya guna melindungi keuangan perusahaan dari tekanan dolar yang menguat.

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengungkapkan, hedging memang telah dilakukan untuk menghadapi gejolak kurs. "Kami sudah melakukan lindung nilai. Transaksi transaksi yang akan datang sudah kami amankan pembelian solar dan lainnya," jelas Sofyan kepada Republika, Jumat (6/3).

Begitu pula dengan Pertamina. Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menyatakan, Pertamina telah melakukan hedging untuk mengantisipasi pelemahan rupiah.

"Kami memang menyiapkan infrastruktur untuk hedging sesuai arahan BI dan Menteri BUMN agar sebagian risiko ini dapat termitigasi," ujar Arief.

Sementara itu, Direkrut Perdagangan dan Pemasaran Pertamina Achmad Bambang menjelaskan, pelemahan rupiah pasti akan berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang pendapatannya rupiah tapi belanja atau pengeluaarannya berbasis dollar atau mata uang asing lainnya.

"Pada umumnya pengeluaran dengan mata uang asing itu lebih disebabkan karena import, atau memang dikonversikan dari nilai asing seperti bahan bakar, penerbangan, dan lainnya," jelas Achmad.

Achmad menambahkan, pelemahan kurs ini akan sangat memberatkan industri karena kerugian kurs yang besar.

"Dan hedging adalah salah satu cara untuk antisipasi hal ini," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement