EKBIS.CO, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi lembaga jasa keuangan masih terjaga meskipun nilai tukar rupiah terdepresiasi di level Rp 13 ribu per dolar AS pada pekan ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, beberapa perkembangan global yang dicermati terkait pelemahan rupiah yakni normalisasi kebijakan moneter di AS, perkembangan ekonomi di Jepang, Eropa dan China serta harga komoditas dunia. “Pelemahan nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi masih dalam tahap bisa ditoleransi,” kata Muliaman dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (10/3).
Menurutnya, penyaluran kredit perbankan masih terus berlangsung. Sampai akhir Januari pertumbuhan kredit sedikit melambat tapi laju pelambatan menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya. Sesuai rencana bisnis bank-bank, pertumbuhan kredit direncanakan 16-18 persen pada akhir 2015.
Selain itu, OJK menilai pembukuan dana pihak ketiga (DPK) masih stabil dan rasio DPK terhadap kredit (LDR) sudah di bawah 90 persen. Kondisi permodalan perbankan dinilai masih baik dengan rasio permodalan (CAR) berada di level di atas 19 persen di akhir Januari. “Ini sedikit membuka ruang penurunan bunga kredit perbankan,” imbuhnya.
Muliaman mengatakan beberapa risiko di industri perbankan dinilai masih positif. Risiko likuiditas, kata Muliaman, berada pada level relatif baik, alat likuid perbankan masih baik, dengan beberapa rasio yang merefleksikan kondisi likuiditas perbankan. Kodnisi likuiditas bank mengalami perbaikan sejak triwulan IV 2014.
Sedangkan risiko kredit lembaga jasa keuangan secara umum pada level yang relatif rendah. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan net masing-masing di level 2,23 persen dan 1,15 persen. Muliaman menilai jika pelemahan rupiah berkelanjutan akan berdampak terhadap NPL karena memukul sektor riil.
Sementara risiko pasar secara umum masih relatif rendah dan dapat dikelola baik, dengan rasio posisi devisa netto per Januari sebesar 1,68 persen. “Tetap saja saya kira tidak menganggap enteng pelemahan (rupiah) ini, para banker harus memberikan perhatian besar. Tapi dari permodalan hari ini modal-modal bank kita kuat,” jelas Muliaman.