Rabu 18 Mar 2015 19:00 WIB

BPRS Mengaku Tahan Guncangan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Layanan di BPRS, ilustrasi
Layanan di BPRS, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski kondisi ekonomi nasional tak begitu baik, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tetap tahan guncangan ekonomi.

Direktur BPRS Bhakti Sumekar Sumenep Novi Sujatmiko mengatakan kondisi ekonomi nasional tidak secara langsung berpengaruh terhadap bisnis BPRS Bhakti Sumekar. Pasalnya, 75 persen portofolio mereka adalah PNS dan sisanya usaha kecil menengah (UKM).

Diakui Novi, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) memang naik dari 1,7 persen pada Februari 2015 menjadi 1,9 persen pada Maret ini. Mulai tersendatnya cicilan dari nasabah pembiayaan UKM jadi salah satu sebab. Namun kondisi ini masih dinilai baik.

''Dengan kondisi sekarang, UKM tidak hanya bermasalah pada penyediaan bahan baku, tapi juga proses produksi dan pemasaran. Kemampuan bayar mereka ada yang turun. Meski tidak signifikan,'' tutur Novi, Rabu (18/3).

Sebagai penyangga, BPRS Bhakti Sumekar berupaya mempertahankan nasabah PNS atau nasabah berpenghasilan tetap, UKM pun tetap dinaikan porsinya.

Selain restrukturisasi dan pejadwalan ulang cicilan, Novi mengatakan BPRS Bhakti Sumekar meminta nasabah pembiayaan UKM untuk menabung tiap hari, sehingga pembayaran angsuran bisa autodebet saat jatuh tempo.

Besar pembiayaan nasabah mulai Rp 3 juta sampai Rp 5 miliar, rata-rata Rp 50-100 juta. Untuk gadai, besarannya bisa mulai dari ratusan ribu.

Per Desember 2014, aset Rp 412 miliar, pembiayaan Rp 292 miliar yang 75 persennya untuk PNS dan 25 persennya untuk UKM. Total debitur sekitar 40 ribu orang, mayoritasnya UKM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement