EKBIS.CO, MAKASSAR -- Setelah mengalami masa jayanya tahun 2013, nilai properti cenderung mengalami penurunan. Bahkan hingga awal 2015 nilai properti belum juga stabil.
Pengamat properti, Ali Tranghanda menuturkan, saat ini masyarakat tengah jenuh dengan harga properti yang mengalami lonjakan terbesar pada 2013. Hal ini membuat peminta properti belum juga menunjukan geliat mereka.
Menurut Ali, dari tahun 2013-2014, nilai properti anjlok hingga 60 persen. Bahkan pada awal 2015, nilai ini kembali anjlok sekitar 20 persen. Meski demikian, dari perkiraan dia, nilai ini akan kembali naik pada pertengahan 2015.
"Dengan Nilai BI Rate dan suku bunga yang mulai turun, investasi akan mulai berdatangan, dan nilai properti bisa kembali meningkat," ujar Ali dalam acara Indonesia Property Outlook 2015, Jumat (20/3).
Mengenai perkembangan properti di kawasan Indonesia Timur, Ali menjelaskan, perkembangan ini sedang dimulai. Terlebih keinginan pemerintah sekarang untuk menghidupkan kawasan Indonesia Timur akan membuat jalur dan arus berbagai kegiatan termasuk perkembangan properti.
"Tinggal menunggu perbaikan infrastruktur dan dipastikan kawasan Timur akan cepat mengalami perkembangan," jelasnya.