EKBIS.CO, KARAWANG -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan turunnya penjualan mobil tidak berpengaruh terhadap investasi otomotif di Tanah Air. Menggeliatnya investasi otomotif ditandai dengan adanya ekspansi bisnis dari sejumlah perusahaan otomotif asing.
"Penjualan memang turun tapi investasi naik. Ada beberapa perusahaan otomotif seperti BMW dan Isuzu yang telah menambah investasinya di dalam negeri dengan nilai besar," ujar Saleh usai peresmian pabrik Isuzu Astra Indonesia di Karawang, Selasa (7/4).
Saleh menambahkan, penjualan mobil di Indonesia menurun karena adanya penurunan daya beli masyarakat. Menurutnya, pemerintah saat ini sedang berupaya mendorong perekonomian agar menjadi lebih baik sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
"Salah satu upaya meningkatkan investasi yakni dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga investor memiliki kepastian berusaha yang lebih baik," kata Saleh.
Total produksi mobil di Indonesia pada 2014 mencapai 1,29 juta unit atau naik 7,6 persen dari realisasi mobil di tahun sebelumnya. Perkembangan ekspor otomotif di dunia selama periode 2009-2013 menunjukkan tren positif sebesar 11,59 persen.
Ekspor produk otomotif Indonesia sampai Januari 2015 mencapai 434 dolar AS atau naik 13,65 persen dari periode yang sama pada 2014. Tren ekspor produk otomotif Indonesia selama periode 2010-2014 meningkat sebesar 17,15 persen. Lima negara tujuan ekspor terbesar produk otomotif pada 2014 yaitu Thailand, Filipina, Saudi Arabia, Jepang dan Malaysia.
Impor produk otomotif Indonesia sampai dengan Januari 2015 turun sebesar 447,16 juta dolar AS atau 22,89 persen. Tren impor produk otomotif Indonesia selama periode 2010-2014 meningkat sebesar 0,19 persen. Empat negara asal impor terbesar yakni Jepang, Thailand, Cina, dan India.