EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan target pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus melebihi lima persen pada kuartal kedua, yakni April hingga Juni 2015.
"Ya tentu harus di atas lima persen. Dengan Menteri Keuangan kita terus membahas perekonomian sekarang dan langkah-langkah ke depan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (6/5). Untuk mencapai target tersebut, kata Wapres, Pemerintah akan mempercepat anggaran pembangunan.
"Untuk itu kita harus mempercepat dan memperlancar anggaran pembangunan. Oleh karena itu kita cek berapa anggaran pembangunan sekarang," jelasnya. Rabu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat soal perkembangan ekonomi dengan mengundang Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Kantor Presiden Jakarta.
Agus mengatakan untuk mengendalikan tingkat inflasi di Indonesia, Pemerintah segera mengumpulkan para kepala daerah dalam rapat koordinasi nasional pada akhir Mei ini. "Dan rakornas ini akan dipimpin oleh Presiden. Kenapa melakukan rakornas ini? Karena memang koordinasi ini yang ditunggu. Koordinasi kementerian-kementerian dengan pemerintah daerah untuk sama-sama kita bisa berupaya mengendalikan inflasi," kata Agus.
Menurut dia, inflasi memang harus dikendalikan karena membuat penghasilan rakyat digerogoti sehingga kenaikan harga barang dan jasa semakin memberatkan akibat nilai mata uang turun. Inflasi juga menyebabkan Indonesia kalah dalam hal daya saing dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN Lima yang nilai inflasinya sudah di bawah lima persen dalam 10 tahun terakhir.
"Indonesia pada 2013 tahun 2014 inflasinya 8,3 persen. Jadi kita melihat bahwa sekarang ini ada kesempatan bagi Indonesia untuk mencapai inflasi sesuai dengan target kita yaitu empat persen plus minus satu persen," katanya.
Koordinasi sangat diperlukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk mendukung penyehatan kebijakan subsidi khususnya subsidi BBM di mana subsidi untuk premium dicabut dan untuk diesel tetap diberikan subsidi. "Jadi itu langkah yang baik untuk kita bisa memiliki tingkat inflasi yang rendah dan stabil ke depan dan dengan ada rakornas ini kami yakin akan ada dialog di mana Presiden bisa memberikan arahan," jelasnya.
Agus sendiri berharap arahan Presiden mampu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan satu juta rumah, dan pembangunan pembangkit listrik. Rencananya rakornas tersebut digelar 28 Mei 205 dengan menghadirkan 400-an undangan terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota serta 10 kementerian beserta BI.