Rabu 06 May 2015 23:18 WIB

Pencairan Anggaran Efektif Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Red: Hazliansyah
Misbakhun
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Misbakhun

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Golkar, Misbakhun optimistis perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi kembali di kwartal kedua (Q2) tahun 2015. Ia yakin kinerja pemerintahan Jokowi-JK akan membaik selama anggaran belanja modal dan anggaran belanja rutin pemerintah cair dengna lancar. 

"Saya optimis bahwa pada Q2, pertumbuhan akan lebih tinggi sepanjang kendala-kendala teknis pencairan pada APBNP 2015 bisa diatasi semua," ujar Misbakhun, Rabu (6/5).

Merujuk pada data statistik pemerintah, perlambatan pada kwartal I (Q1) 2015 terjadi karena beberapa hal. Diantaranya adalah perlambatan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Selain itu pada Q1 Pemerintah juga baru menyelesaikan proses persetujuan APBN-P 2015 di DPR. Pasca diselesaikan dengan DPR, Pemerintah juga harus menyelesaikan petunjuk teknis pencairan APBNP 2015 dan penyelesaian nomenklatur kementrian baru.

"Itu sebabnya sehingga belanja rutin dan belanja modal dari proyek-proyek infrastruktur yang diharapkan sebagai pemicu dan pemacu pertumbuhan belum bisa berjalan," jelas Misbakhun.

Memasuki periode Q2, dengan selesainya semua proses teknis di APBN-P 2015, maka yang tertinggal adalah pelaksanaan. Dengan begitu diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa dipacu lebih tinggi lagi dari target pencapain pada Q2 ini.

"Pemerintah harus bisa menjadikan belanja modal dan belanja rutin pemerintah di APBN-P 2015 menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi itu," tandas Pria yang juga menjadi Sekretaris Panja Anggaran Komisi XI DPR RI itu.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Q1 mengalami perlambatan, dari 5,7 persen yang ditargetkan menjadi hanya sekitar 4,71 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement