EKBIS.CO, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas memprediksi akan ada penurunan cadangan devisa valas pada April 2015. Diperkirakan akan turun dari 111,6 miliar dolar AS pada Maret 2015 menjadi 108 miliar - 110 miliar dolar AS pada April 2015.
Senior Economist Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, meskipun terjadi penurunan bertahap, saat ini kondisi tersebut masih tetap sehat untuk menjaga diri dari guncangan eksternal jangka pendek. Diperkirakan masih dapat menutup impor selama 6,6 bulan-6,8 bulan, masih di atas acuan minimum tiga bulan. Data riil cadangan devisa April 2015 akan diumumkan antara 7-11 Mei.
Lebih lanjut, kata Aldian, turun tipisnya devisa masih terukur dan pada saat yang sama BI telah menerima likuiditas valas melalui instrumen deposito berjangka. Sementara itu, bank sentral telah menurunkan frekuensi lelang swap valas untuk mendorong pendalaman pasar keuangan.
''Kami menilai bank sentral akan lebih aktif untuk menstabilkan rupiah dengan mempertimbangkan dampak rupiah yang semakin intensif terhadap inflasi dan ekspektasi inflasi,'' kata dia, Kamis (7/5).
Aldian menilai hal tersebut disebabkan nilai tukar saat ini telah menjadi faktor esensial yang mempengaruhi harga dua barang yang harganya ditetapkan pemerintah (administered goods), yaitu tarif BBM dan tarif listrik.
Dia menuturkan, alasan kenaikan BBM pada Maret dan kenaikan listrik pada April sebagian penyebabnya adalah depresiasi rupiah.
Pergerakan harga BBM dan listrik sudah cukup berdampak langsung dan tidak langsung terhadap inflasi dan keduanya telah memiliki dampak penting pada pembentukan ekspektasi harga konsumen.