Jumat 05 Jun 2015 17:08 WIB

Cadangan Devisa Mei Turun 100 Juta Dolar AS

Rep: c87/ Red: Dwi Murdaningsih
cadangan devisa, ilustrasi
cadangan devisa, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat penurunan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia sekitar 100 juta dolar AS. Posisi cadev akhir Mei 2015 tercatat sebesar 110,8 miliar dolar AS. Posisi cadev sedikit lebih rendah dibandingkan dengan akhir April 2015 sebesar 110,9 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, perkembangan posisi cadev dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan devisa. "Antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya," jelas Tirta dalam siaran pers, Jumat (5/6).

Komponen utama dalam cadev pada Mei 2015 yakni uang primer yang tercatat sebesar Rp 875.290 miliar. Uang primer antara lain terdiri atas uang kertas dan uang logam yang diedarkan sebesar Rp 484.846 miliar serta saldo giro bank pada BI sebesar Rp 293.744 miliar. Komponen aktiva luar negeri bersih tercatat sebesar Rp 1.422.462 miliar.

Sedangkan aktiva domestik bersih tercatat sebesar Rp 547.172 miliar. Aktiva domestik bersih antara lain terdiri atas tagihan bersih kepada pemerintah pusar sebesar Rp 56.487 miliar, kredit likuiditas sebesar Rp 5.933 miliar, serta operasi pasar terbuka sebesar Rp 221.643 miliar. Operasi pasar terbuka antara lain seperti transaksi spot (pembelian atau penjualan mata uang asing dengan kurs yang berlaku di pasar saat itu) serta transaksi swap (transaksi barter). Penghitungan aktiva domestik bersih berasal dari uang primer dikurangi aktiva luar negeri bersih.

Meski demikian, lanjutnya, penerimaan devisa dari penerbitan sukuk global pemerintah mampu menahan penurunan cadev lebih lanjut. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Mei 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement