EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai rantai pasokan bahan pangan dari tingkat petani hingga konsumen terlalu panjang, sehingga berakibat pada melonjaknya harga komoditas tersebut.
"Selama ini persoalan pertanian kita adalah distribusi, terlalu panjang rantai pasokannya. Sehingga terkadang harga tidak dinikmati oleh petani," kata Menteri Andi Amran di Jakarta, Sabtu (13/6).
Ketika ditemui dalam peluncuran operasi pasar (OP) bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ia mengatakan pihaknya akan meminta Perum Bulog untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Caranya, tuturnya, ialah dengan mendatangi langsung para petani untuk membeli produk bahan pangan dari mereka, sehingga memutus rantai distribusi yang terlalu panjang.
"Dari petani hingga ke konsumen, itu melalui beberapa pedagang dan pengepul. Komponen biaya melonjak dari situ, akan lebih baik kalau kita potong komponen biaya itu," ujarnya menjelaskan.
Sebelumnya, terkait margin harga yang terpaut jauh antara tingkat petani dan konsumen, ia berpendapat perlunya sebuah inovasi pemasaran untuk menghentikan kenaikan harga yang kerap terjadi setiap tahun.
Salah satu inovasinya ialah dengan menggelar pasar murah yang akan digelar di wilayah yang terindikasi mengalami kenaikan harga komoditas bahan pangan, sekaligus melakukan pemantauan harga.
"Akan kita pantau, tiap hari. Bila perlu dua kali sehari, pagi dan sore harus dipantau harga bahan pangan di seluruh Indonesia," ujar Menteri ketika melakukan sidak di Pasar Induk Kramat Jati (8/6).