EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Studi Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) Ronnie S. Natawidjaja memaparkan sejumlah usulan agar agenda diversifikasi pangan segera terealisasi dalam waktu dekat.
"Pemerintah dan Badan Pangan bisa mulai bekerja sama dengan asosiasi kuliner, perhotelan, ahli makanan, ahli gizi yang kemudian mengimbau atau mewajibkan sosialisasinya dalam bentuk produk nyata," kata dia dihubungi pada Senin (26/6).
Ia memberi contoh, misalnya di Brazil atau India. Di mana pengunjung restoran atau rumah makan disajikan makanan pembuka sembari menunggu makanan. Makanan itulah yang merupakan hasil produk diversifikasi.
"Pada saat orang duduk menunggu makanan utama, sudah ada makanan pembuka, jadi pada waktu kita mau makan, kita sebetulnya sudah kenyang dan konsumsi nasi pun berkurang," tuturnya.
Kerja sama semacam itu bisa didukung oleh peraturan, misalnya pemerintah melakukan pewajiban atas sajian diversifikasi pangan, di samping kalangan ahli membuat produksi pangan alternatif yang enak dan bergizi. Tak lupa, Bulog pun seharusnya memiliki kemampuan bekerja sama dengan industri membuat beras analog.