Selasa 28 Jul 2015 00:37 WIB

Masyarakat Puas pada Pertalite

Red: Angga Indrawan
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Masyarakat menyatakan kepuasannya terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang baru diluncurkan Pertamina.

Pelaku usaha asal Bogor, Ibrahim, salah satunya, Ia menyatakan sudah mencoba Pertalite sejak kali pertama diluncurkan, 24 Juli 2015 sebagai bahan bakar kendaraan miliknya untuk perjalanan jarak jauh Jakarta-Kuningan-Gombong-Jakarta.

"Saya surpris' juga, ternyata selain kualitasnya bagus, juga lebih irit. Terakhir saya sempat mengisi Rp 250.000. Biasanya sudah harus mengisi lagi, ternyata masih ada sekitar setengahnya," katanya.

Menurut dia, dengan mempergunakan Pertalite, mesin kendaraannya juga terdengar lebih halus, tidak ada suara mengelitik, yang terkadang terdengar saat dirinya mempergunakan Premium. Selain itu, lanjutnya, dengan mempergunakan Pertalite, temperatur mesin juga lebih dingin, padahal, biasanya mesin cepat panas sehingga membuat tenaga menjadi berkurang.

"Karena saya sering melakukan perjalanan jarak jauh, saya pikir Pertalite bisa menjadi solusi dan bahan bakar alternatif yang berkualitas tinggi," katanya.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) melakukan uji pasar Pertalite pada Jumat (24/7) lalu di 101 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Uji pasar tersebut diresmikan dengan peluncuran pertalite, varian baru bahan bakar minyak di SPBU 31.102.02 di Jalan Abdul Muis Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

"Tahapan uji pasar ini sangat penting bagi Pertamina untuk mengetahui animo masyarakat terhadap pertalite," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pada uji pasar pertalite.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement