Senin 31 Aug 2015 11:11 WIB

Waduh, Rupiah Senin Pagi Melemah Jadi Rp 13.995

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rupiah
Foto: Antara
Rupiah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi bergerak melemah sebesar lima poin. Dimana angkanya menjadi Rp 13.995 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 13.990 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa estimasi data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal kedua yang dirilis lebih bagus dari proyeksi pasar menjadi 3,7 persen. Hasil tersebut menjadi salah satu pendorong dolar AS bergerak menguat terhadap rupiah.

"Hasil itu menopang penguatan dolar AS. Membaiknya data ekonomi Amerika Serikat pada kuartal kedua kembali memberi harapan bagi the Fed untuk menaikan suku bunganya pada September ini. The Fed rencananya melakukan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada tanggal 16-17 September," katanya.

Ia menambahkan bahwa investor uang saat ini juga sedang menunggu data ekonomi Amerika Serikat lainnya yakni data penggajian non pertanian (non farm payrolls/NFP) pada akhir pekan ini untuk petunjuk selanjutnya terkait langkah the Fed terhadap suku bunga.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa rupiah bergerak konsolidasi menjelang akan dirilisnya data-data ekonomi dalam negeri pada awal September besok (1/9). "Laju rupiah bisa berbalik menguat terhadap dolar AS jika data ekonomi domestik yang dirilis menunjukan hasil positif, salah satunya inflasi yang rendah," katanya.

Ia menambahkan bahwa meski dari dalam negeri belum muncul banyak sentimen positif. Namun adanya harapan data ekonomi domestik yang positif membuat pergerakannya menjadi terbatas sehingga menahan tekanan lebih dalam.

Selain itu, alnjut dia, akan adanya paket kebijakan ekonomi dari pemerintah sebagai respon atas krisis global juga diharapkan dapat menopang mata uang rupiah terhadap dolar AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement