EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menekankan akan menggunakan baja lokal dalam pembangunan jembatan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, penggunaan bahan baku lokal ini akan mencapai 80 persen pada 2016 nanti.
Basuki mengatakan pembangunan jembatan saat ini masih menggunakan bahan baku baja dari luar negeri hingga 60 persen. Sebab, harga baja impor yang terhitung lebih murah serta pasokan dalam negeri yang kurang menjadi alasannya.
"2015 kita 60 persen masih impor. Karena memang banyak karena lebih murah. Kedua, suplai kita memang tidak cukup hanya dari dalam negeri. Kalau sekarang karena kita mulai dari pabrik baja kita pastikan kita beli bajanya, kita pasti nanti akan terbalik. 80 persen dari dalam negeri," jelas Basuki di kantor Wakil Presiden, Jakarta (16/9).
Dalam pembangunan jembatan pada 2015, pemerintah menggunakan 1,8 juta ton baja. Nantinya, pasokan baja dalam negeri akan disediakan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, serta beberapa pabrik baja lain.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Sukandar, pun menyatakan mampu untuk memproduksi kebutuhan baja dalam pembangunan nasional. "Kami menyanggupi, kami punya kemampuan produksi baja 3,9 juta ton dalam 1 tahun, jumlahnya sangat besar," kata dia.
Sementara, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan penggunaan bahan baku dalam negeri ini dapat membantu meningkatkan industri nasional tumbuh.