EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah sedang mengejar capaian konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), salah satunya untuk nelayan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengatakan, hingga saat ini pemerintah telah menjalankan beberapa proyek percontohan di sejumlah lokasi, salah satunya adalah Lombok Barat.
Di pesisir Lombok Barat, tak jauh dari dari Pantai Senggigi, terdapat setidaknya 100 nelayan dengan perahu kecil yang diberikan konverter sekaligus bahan bakar gas. Hasilnya, apabila sebelumnya nelayan membutuhkan 3 liter solar setiap hari untuk melaut, kini hanya dengan elpiji 3 kg, nelayan bisa melaut selama 3 hari.
Artinya, 1 kg elpiji setara dengan 3 liter solar untuk melaut. "Untuk konversi nelayan ke elpiji. Rata rata nelayan kecil dibawah 5 gt sehari konsumsi 2,5 sampai 3 liter bensin. Kalau gas tabungnya dipakai bisa 3 hari. Jadi 1 kg gantikan 3 liter bensin," ujar Wiratmaja, Jumat (18/9).
Apabila, pilot project ini lancar, rencananya pemerintah akan melanjutkannya di tempat lain. Berbeda dengan proyek di Lombok Barat, hingga saat ini, pemerintah belum bisa menjalankan konversi BBM ke BBG di Banten. Wiratmaja mengatakan, alasannya adalah alat konverter yang akan digunakan belum ter-SNI sehingga pemerintah belum bisa mengadakan lelang.