Kendati demikian Yorris mengatakan pemerintah sebenarnya mengetahui soal jumlah PHK. Namun saat ini, dia melihat pemerintah tengah berusaha agar tidak timbul gojolak di masyarakat.
“Yang sedang mereka lakukan itu dengan terobosan, kita juga tidak bisa salahkan pemerintah dan pengusaha. Karena PHK ini terjadi karena adanya turbulensi dunia, ekonomi dunia tidak menentu. Nah, sekarang bagaimana pemerintah bisa meyakinkan pengusaha agar tidak melakukan PHK,” tuturnya.
Sementara itu terkait Perbendaan data jumlah tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat ketidak pastian. Bahkan, hingga kini pemerintah belum berani mengumumkan secara gamblang total PHK yang terjadi sebagai dampak merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan perlambatan ekonomi.
Beberapa pekan lalu, Menteri Koordinator Perekonomian pun menyebut data PHK yang ada simpang siur. Kendati demikian dia tak menampik terjadinya PHK.