Selain itu, menurut Franky, kenaikan rencana investasi sektor makanan tersebut merupakan langkah awal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Rencana investasi ini merupakan langkah awal, dan BKPM akan terus mengawal rencana investasi tersebut agar dapat segera direalisasikan," ujar Franky, Rabu (30/12).
Franky menjelaskan, total rencana investasi sektor manufaktur yang masuk ke BKPM periode 1 Januari sampai 28 Desember 2015 yakni sebesar Rp 572,29 triliun. Jumlah tersebut terdiri PMDN sebesar Rp 228,83 triliun dan PMA sebesar Rp 343,45 triliun.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement