Jumat 05 Feb 2016 02:21 WIB

SPBU di Jabar Tahun Ini Mulai Jual Biodiesel

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Julkifli Marbun
 Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).

EKBIS.CO, BANDUNG -- Mulai Januari 2016 ini, semua SPBU di Jawa Barat mulai menjual bahan bakar biodiesel 20 persen (B20). Menurut Kasubdit Pelayanan dan Pengawasan Usaha Bio Energi Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, Edi Wibowo, mulai Januari ini semua SPBU di Indonesia wajib menjual B20. Namun, tak semua daerah infrastrukturnya siap.

 

"Kalau Jabar, infrastrukturnya sudah siap semua. Jadi, semua SPBU sudah menjual solar yang dicampur minyak nabati 20 persen," ujar Edi kepada wartawan Roadshow B20, Kamis (4/2).

Menurut Edi, untuk bahan baku minyak nabati, Jabar memperoleh pasokan dari Sumtra dan daerah lain penghasil sawit. Penggunaan biodiesel ini, harus segera dilakukan karena cadangan minyak bumi terus menurun.

"Kalau ini dibiarkan, 12 atau 13 tahun yang akan datang kita akan tergantung dari impor," katanya.

Edi mengatakan, roadshow B20 merupakan kegiatan sosialisasi Kesiapan Kendaraan Bermotor Diesel Terhadap Pelaksanaan Mandatori B20 pada 1 Januari 2016. Uji coba penggunaan B20 ini, dilakukan pada 15 unit kendaraan berbagai jenis. Kendaraan tersebut, melakukan perjalanan ke berbagai kota di seluruh Jawa antara lain Tegal, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Solo, Yogyakarta, Dieng, Bandung, Serang, dan Merak.

"Perjalanan akan berakhir pada tanggal 5 Februari 2016," katanya.

Sebelumnya, kata dia, Tim Roadshow B20 telah melakukan pengujian penggunaan B20 pada kendaraan dilakukan di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah pada Rabu (3/2). Tepat pukul 05.00 WIB pengujian dilakukan di suhu sekitar 15-10 derajat Celcius pada sembilan kendaraan yang mengikuti konvoy lintas Jawa ini.

Menurut  Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Dadan Kusdiana, Pengujian dilakukan di daerah dengan suhu rendah. Namun,  B20 tidak mengalami perubahan bentuk menjadi membeku  yang dapat membuat kerusakan pada mesin kendaraan.

Selain untuk membuktikan ketahanan B20 di udara dingin, kata dia, dilakukan pula uji opesitas. Berdasar uji opesitas atau uji kekentalan asap pada salah satu kendaraan tim, terbukti bahwa opesitas kendaraan yang memakai biodiesel memiliki nilai yang lebih baik. Dari kendaraan yang diuji didapat nilai opesitas 5,2 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement