EKBIS.CO, NUSA DUA -- Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016 yang digelar selama dua hari (11-12 Februari) di Nusa Dua, Bali menghadirkan 1.200 peserta dari 26 negara. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan forum ini juga menjadi ajang pertemuan bisnis dalam bentuk eksibisi dan marketplace yang akan dihadiri lebih dari 700 pengusaha nasional dan internasional.
“Kami rencanakan akan ada penandatanganan berbagai kontrak (di bidang energi terbarukan) Rp 47 triliun yang berpotensi menyerap 18 ribu tenaga kerja baru di Indonesia,” kata Sudirman di Nusa Dua, Kamis (11/2).
Salah satu terobosan penting dalam BCEF 2016 adalah peluncuran Clean Energy Center of Excellence (CoE) atau Pusat Keunggulan Energi Bersih Indonesia. Ini adalah pusat terpadu bagi penelitian, pengembangan hasil penelitian, pendidikan, peningkatan kapasitas pelaksanaan, hingga fasilitasi investasi dalam pengembangan energi bersih dengan tiga menu utama, yaitu informasi, teknologi, dan pendanaan.
CoE, kata Sudirman akan menjadi kanal penghubung bagi kesiapan nasional dalam mewujudkan sistem energi yang berdasar pada sumber energi bersih dan berkelanjutan. Ini juga mendukung upaya percepatan pengembangan energi terbarukan menjadi 23 persen dalam komposisi bauran energi nasional pada 2025.
Dalam medio empat tahun ke depan, CoE fokus mendukung program pembangunan ketenagalistrikan 35 ribu mega watt (MW). Sebanyak 25 persennya atau setara 8,8 giga watt (GW) berupa energi terbarukan.
Seluruh hasil pertemuan BCEC 2016 akan dikonsolidasikan menjadi sebuah dokumen Misi Bali untuk pengembangan energi bersih. Misi Bali akan menjadi kerangka perwujudan energi bersih nasional dan dapat berkontribusi pada konteks pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global.