EKBIS.CO, JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sedang menyusun peta jalan atau roadmap percepatan penurunan tingkat suku bunga untuk bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, roadmap ini akan bergantung pada kondisi perekonomian.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Asmawi Syam menjelaskan, kondisi tersebut antara lain pengaruh dan dampak dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) primer, dan suku bunga acuan BI Rate.
"Kita juga akan melihat dari tingkat inflasi turun berapa dan penghematan yang bisa dilakukan berapa," kata Asmawi Syam di Jakarta, Selasa (15/3).
Menurut Asmawi, perbankan tidak perlu didorong untuk menurunkan tingkat suku bunga. Sebab, orang dapat membandingkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang dirilis di website masing-masing bank. Sehingga, jika ada bank yang tidak menurunkan bunga, bank tersebut akan tertinggal. Karena nasabah pasti akan memilih bank yang memiliki SBDK lebih rendah.
Selain itu, peran pemerintah dalam memberikan subsidi, khususnya pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga dinilai membantu mendorong penurunan suku bunga.
Asmawi mengungkapkan, pihaknya ingin roadmap tersebut selesai di tahun ini. "Kan ada condition precedent, kalau kita sih maunya tahun ini semua kondisi itu bisa dilakukan, kita kan ingin menjaga bottom line. Supaya penurunan jangan terlalu drastis, akhirnya menurunkan bottom line kita. Kita kan punya stakeholder lain yang kita harus mendengarkan seperti apa," tuturnya.
Kendati sedang menyusun roadmap, ia mengklaim bahwa bank BUMN sudah mulai menurunkan tingkat suku bunga. "Ada yang sudah turun 25 basis poins, ada yang bulan ini akan menurunkan lagi. Karena itu terkait juga dengan struktur pendanaan," ungkapnya.