EKBIS.CO, JAKARTA -- Dibandingkan sukuk, korporasi dinilai masih lebih berminat menerbitkan obligasi. Penyesuaian dibutukan agar sukuk kompetitif terhadap obligasi.
Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengatakan, penerbitan sukuk tahun ini masih akan seperti tahun-tahun sebelumnya meskipun likuiditas sedang melimpah. Korporasi melihat penerbitan obligasi masih lebih murah dibandingkan sukuk. Kalau pun ada terbitan sukuk, biasanya merupakan lanjutan dari sebelumnya.
Sukuk agak sulit berkompetisi dengan obligasi, salah satunya di sisi likuditas. Sukuk yang dijual di pasar sekunder belum tentu laku. Karena itu dianggap risiko, investor meminta imbal hasil lebih. Ini yang jadi biaya tambahan bagi korporasi.
Karena memiliki underlying asset, sukuk dinilai aman sehingga jika terjadi sesuatu, aset bisa dieksekusi. Namun, langkah ini akan berhadapan dengan hukum karena dalam praktiknya eksekusi aset tidak bisa langsung dilakukan. Ini mencederai kepercayaan investor sehingga sukuk jadi terlihat sama dengan obligasi.