EKBIS.CO, RIYADH -- Penerbitan Sukuk Global akan meningkat enam persen menjadi sekitar 130 miliar dolar AS tahun ini. Ini merupakan kenaikan dalam empat tahun berturut-turut.
Lembaga rating Moody menyatakan bahwa perubahan dalam penerbitan Sukuk global mencerminkan kedaulatan di seluruh daya tarik budaya pasar keuangan syariah dengan keuangan Islam dan keinginan pemerintah mereka untuk mempromosikan perbankan yang sesuai dengan Syariah.
"Peningkatan aktivitas di Arab Saudi dan Malaysia membantu mendorong penerbitan 87 miliar dolar AS dalam enam bulan pertama dan ini telah mengurangi kebutuhan pendanaan," kata Senior Vice President Credit Officer di Moody's, Nitish Bhojnagarwala, dilansir di Islamic Business and Finance, Rabu (28/8).
Tren kenaikan penerbitan Sukuk di seluruh dunia juga didukung oleh meningkatnya permintaan untuk obligasi Islam dari bank syariah domestik dan penerbitan bank sentral di pasar keuangan inti Islam.
Pada Semester pertama 2019, total volume Sukuk tumbuh menjadi 87,4 miliar dolar AS, meningkat 37 persen dari 64 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Moody's mengatakan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh wilayah teluk, di mana penerbitan naik sembilan persen menjadi 26,5 miliar dolar AS.
Di pasar Asia Tenggara, sukuk tumbuh 41 persen menjadi 53 miliar dolar AS. Di Turki sukuk tumbuh 300 persen menjadi 7,9 miliar dolar AS.
Sementara Arab Saudi menyumbang sekitar setengah dari penerbitan sukuk pada Semester pertama 2019 di kawasan teluk, dengan volume 12,8 miliar dolar AS dibandingkan dengan 11 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun 2018.
Sedangkan volume penerbitan sukuk di Malaysia meningkat sebesar 23 persen menjadi 36 miliar dolar AS. Ini menjadikan negara tersebut sebagai penerbit sukuk terkemuka dunia, dengan pangsa 41 persen dari total pasar sukuk global.
Peningkatan volume Sukuk di Malaysia mencerminkan lonjakan penerbitan mata uang lokal oleh lembaga keuangan serta kenaikan volume tagihan Treasury Islam jangka pendek yang dikeluarkan oleh Bank Negara Malaysia.