Jumat 22 Apr 2016 08:47 WIB

Harga Minyak Dunia Turun Akibat Aksi Ambil Untung

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir turun pada Kamis (1/4) atau Jumat (22/4) pagi WIB, karena para pedagang melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam sesi sebelumnya dipicu oleh penurunan produksi minyak mentah AS.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni berakhir di 43,18 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun satu dolar AS dari penutupan Rabu (20/4). Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, turun 1,27 dolar AS menjadi menetap di 44,53 dolar AS per barel.

"Orang-orang mengambil uang dari meja, menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata analis Carl Larry dari Frost & Sullivan.

Harga melonjak empat persen mendekati level tertinggi lima bulan pada Rabu (20/4), setelah departemen energi AS melaporkan bahwa produksi AS turun di bawah sembilan juta barel per hari untuk minggu kedua berturut-turut, lebih besar daripada 600 ribu barel di bawah tingkat produksi puncak pada pertengahan 2015.

Produksi minyak serpih (shale oil) AS yang tinggi telah menjadi kontributor utama untuk kelebihan pasokan global, bersama dengan produksi tinggi dari produsen-produsen lainnya termasuk Arab Saudi dan Rusia.

Laporan bahwa Irak sedang mendorong untuk melakukan pembicaraan produksi baru antara produsen-produsen setelah kegagalan pertemuan Doha pada Minggu (17/4) lalu, juga telah memberikan dukungan terhadap harga minyak mentah berjangka pada Rabu (20/4).

Pertemuan Doha berantakan setelah Saudi Arabia menarik diri karena penolakan saingannya, Iran, untuk pemberlakuan batas produksi. Teheran mengatakan ia masih dalam proses pemulihan produksi setelah penghapusan sanksi-sanksi Barat terkait nuklir pada Januari.

sumber : a
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement