EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengupayakan agar harga minyak goreng yang dijual ke masyarakat tidak bergejolak dalam menghadapi periode Lebaran Idul Fitri 2016.
"Strategi kita mendekati lebaran adalah pada harga yang tidak bergejolak," kata Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Selasa (7/6).
Menurut Sahat Sinaga, sudah ada pertemuan dengan Kementerian Perdagangan di mana pihaknya diminta agar diusahakan agar harga tidak bergejolak jelang Lebaran. Ketika itu, ujar dia, selain untuk minyak goreng juga ada pokja untuk membahas beberapa komoditas lain yang disiapkan dalam rangka agar harga tetap stabil jelang lebaran.
Kalau untuk harga minyak curah, telah disepakati agar harga dari pabrik diimbau agar tidak melewati sekitar Rp 11.000 per liter atau sekitar Rp 12.500 per kilogram.
Berdasarkan dari data internal GIPMI dari harga keluar dari pabrik, harga rata-rata pada Mei 2016 sampai tanggal 19 rata-rata adalah Rp 10.300 per kilogram, sedangkan setelah tanggal 19 menurun dan harganya ada di Rp 10.100 per kilogram pada periode 20-31 Mei.
"Kami tidak mengerti kenapa harga ini dikabarkan naik. Bahwasanya di lapangan para 'trader' menaikkan harga, itu adalah yang tidak bisa kami kontrol," ucapnya.