EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan izin impor daging sapi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemegang Kartu Jakarta Pintar dan di rumah susun.
"Impor daging sapi sudah dapat izin dan PT Darmajaya untuk kami coba. Secara lisan bilang sama saya berapa pun impor untuk kebutuhan rusun dan pemegang KJP," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok di Jakarta, Jumat (10/6).
Pemprov juga menganggarkan dana karena daging yang dijual kepada pemegang KJP dan yang tinggal di rumah susun seharga Rp 39 ribu per kilogram per bulan. "Kemungkinan bulan ini lagi persiapan, tapi ini tidak bisa tiap bulan dan subsidi ini masih akan dilakukan uji coba," kata Ahok.
Ahok sebelumnya mengatakan jika operasi pasar untuk daging sapi beku yang dilaksanakan di rusun mendapat tanggapan baik, akan ditambah jatah uangnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), di mana alokasi dananya ada di Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP).
"Kami memang lagi usahakan untuk terus operasi pasar, yang jadi masalah masyarakat masih tidak terbiasa membeli daging beku. Daging beku ini lebih sehat sebetulnya karena kalau makan di restoran, di hotel segala macem, itu dari daging beku," kata Ahok.
Menurut Ahok, mengonsumsi daging beku lebih aman karena darahnya sudah diatur sampai habis baru dilakukan pengemasan. Sedangkan kalau di pemotongan belum tentu darahnya sampai habis.
"Untuk memperoleh daging subsidi tersebut tidak boleh tunai. Kalau seluruh Jakarta sudah punya kartu nontunai, kami berani adakan operasi pasar setiap hari di seluruh pasar, rusun, bahkan bisa sekolah atau RPTRA," kata Ahok. Gubernur memperkirakan untuk memenuhi satu kilogram daging pe rbulan untuk anak pemegang KJP kemungkinan akan membutuhkan dana sebesar sekitar Rp 500 miliar.