Kamis 16 Jun 2016 19:04 WIB

PGN Perluas Penyaluran BBG di Bandung

Red: Nidia Zuraya
Dirut PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso (kanan) bersalaman dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai penandatanganan MoU antara PGN dengan Pemkot Bandung di Gedung PGN Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/6).
Foto: Dok PGN
Dirut PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso (kanan) bersalaman dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai penandatanganan MoU antara PGN dengan Pemkot Bandung di Gedung PGN Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/6).

EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memperluas pemanfaatan gas bumi untuk kendaraan bermotor di Bandung.

"Kami bersama Kang Emil (Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, red) akan mendorong angkutan kota, kendaraan dinas, sampai bus pelajar dan kendaraan lainnya bisa beralih dari BBM ke gas bumi yang ramah lingkungan serta efisien," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, di acara Penandatangan MoU antara PGN dengan Pemkot Bandung, di Gedung PGN Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/6).

Hendi mengatakan, salah satu bentuk dorongan PGN yakni menyiapkan infrastruktur Bahan Bakar Gas baik SPBG maupun MRU. Untuk tahap awal, PGN akan menyiapkan fasilitas mobile refueling unit (MRU) di Terminal Antapani, Bandung.

MRU atau SPBG berjalan merupakan solusi tercepat untuk pembangunan infrastruktur gas bumi untuk sektor transportasi. MRU adalah suatu fasilitas pengisian bahan bakar gas (BBG) berupa compressed natural gas (CNG), yang terintegrasi dalam satu unit infrastruktur gas bergerak (mobile).

"Jadi angkot di Bandung bisa dengan mudah isi BBG di terminal," ujar Hendi.

Tidak hanya itu, kata Hendi, PGN akan membagikan secara gratis konverter kit ke 20 angkot di Bandung. Sehingga sopir angkot bisa langsung merasakan manfaat kendaraanya pakai BBG. "Kapasitas MRU di Bandung nanti sekitar 0,3 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang dapat melayani ratusan angkot setiap harinya," kata Hendi.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang cukup banyak, bahkan sampai saat ini masih diekspor. Selain itu, keunggulan dari BBG berupa CNG, nilai oktannya (RON) mencapai 120, sementara bensin hanya RON 88-95, sedangkan LGV/LPG (Liquefied Gas for Vehicle) tingkat oktannya mencapai 98. Sedangkan harga BBG untuk 1 liter setara premium (LSP) masih Rp 4.500, sehingga selain ramah lingkungan, dan baik bagi kendaraan, juga memberikan penghematan bagi penggunanya.

Saat ini PGN telah mengoperasikan 5 unit SPBG dan menyalurkan gas bumi ke 14 SPBG mitra, serta mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) di beberapa lokasi seperti di IRTI Monas, Waduk Pluit dan Gresik.

Selain kerja sama pemanfaatan gas bumi untuk transportasi, PGN dan Pemkot Bandung bekerjasama dalam pemanfaatan aset PGN berupa Gedung PGN Braga di Jalan Braga Nomor 40, Kelurahan Braga, Bandung, Jawa Barat, dapat difungsikan sebagai creative space.

Gedung yang sudah masuk dalam cagar budaya tersebut, akan disulap oleh Pemkot Bandung, menjadi tempat nongrong anak-anak muda Bandung untuk mengasah kreativitas. "Kota Bandung menjadi pilot project dalam pengembangan ekonomi kreatif. Gedung ini akan kita gunakan sebagai ruang ekspresi, inovasi dan kegiatan komunitas kreatif Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement