Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, mengatakan pembiayaan korporasi di BNI Syariah masuk dalam kelompok pembiayaan komersial dengan batas pembiayaan di atas Rp 15 miliar. Sejauh ini komposisinya baru 12 persen dari total pembiayaan dan komposisi ini relatif akan tetap hingga akhir tahun.
Hingga Mei 2016, pertumbuhan pembiayaan komersial relatif datar, hanya naik satu persen dengan total pembiayaan Rp 1,4 triliun Mei dan hingga akhir 2016 diharapkan bisa mencapai Rp 1,7 triliun.
Sindikasi pembiayaan di BNI Syariah, kata Imam, tersebar di berbagai sektor seperti konstruksi dan pemasok perminyakan. Infrastruktur sendiri masih menunggu karena polanya merupakan perluasan dari induk.
Produk hedging syariah juga sedang diajukan izinnya ke OJK. Imam memprediksi potensi nilai hedging syariah di BNI Syariah bisa mencapai 20-30 juta dolar AS. Produk ini sendiri nantinya akan diarahkan ke industri haji dan umrah serta pembiayaan perdagangan. ''Tapi yang paling cepat itu ke haji dan umrah,'' kata Imam.