EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah masih yakin pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh 5,2 persen hingga akhir tahun, sesuai dengan asumsi yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, dari beberapa indikator yang ada perbaikan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski enggan menyebut aspek apa saja yang memengaruhi adanya geliat ekonomi dalam kuartal kedua tahun ini, Darmin mengaku yakin hingga akhir tahun target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Dia pun optimistis ada peluang menyentuh angka 5,3 persen.
"Kalau dilihat misalnya penyaluran kredit, jangan lihat dari yoy (year on year), pokoknya sekarang jangan lihat yoy dulu. Misalnya ekspor, ekspor kita dibandingkan tahun lalu ya masih turun. Tapi kalau Anda lihat tiga bulan terakhir mtm (month to month) dia mulai naik," kata Darmin saat ditemui usai perayaan ulang tahun Kemenko Perkonomian, Jakarta, Ahad (24/7).
Darmin juga menyebutkan, pertumbuhan kredit mengalami tren kenaikan sejak April hingga Juni tahun ini. Ia mencatat, pertumbuhan kredit pada April sebesar 8 persen. Angka ini mengalami kenaikan pada Mei menjadi 8,45 persen dan kembali naik pada Juni 2016 menjadi 8,9 persen. Kondisi ini, lanjut Darmin menjadi gambaran bagaimana iklim ekonomi dalam negeri sudah mulai membaik.
"Penjualan mobil naik, bahkan sebetulnya retail, yang tadinya sudah melambat, sekarang sudah membaik. Artinya walaupun ekonomi dunia masih melambat terus, ekonomi kita beberapa bulan terakhir itu mulai menggeliat. Artinya mulai membalik dia, tadinya melambat, berhenti melambatnya kemudian meningkat," jelas Darmin.
Faktor lain yang menjadi keyakinan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional adalah adanya kebijakan amnesti pajak. Darmin menyebutkan, adanya aliran dana repatriasi bisa mendorong lebih banyak lagi investasi yang bakal tertanam di dalam negeri.