EKBIS.CO, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2017 mendatang bisa menyentuh angka 11 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dari proyeksi BI untuk pertumbuhan kredit perbankan yang hanya akan bertengger di kisaran 7 hingga 9 persen di akhir tahun 2016.
Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Ekesekutif INDEF Enny Sri Hartati menilai, patokan angka pertumbuhan kredit tahun 2017 di level 11 persen sebetulnya kombinasi dari rasa percaya diri pemerintah sekaligus kesadaran pemerintah atas belum membaiknya perekonomian global secara penuh.
"Artinya kalau Bank Indonesia bilang 11 persen, di satu sisi ada optimisme, di satu sisi ada optimisme, satu sisi ada pemikiran realistis. Karena BI pasti menghitung memang ada rumusannya ya," kata Enny, Senin (12/9).
Enny menyebutkan, BI tentu ingin menjaga psikologis pasar dan industri agar tetap terjaga pertumbuhannya. Menurutnya, angka pertumbuhan kredit di level 10 persen adalah batas psikologis. Sama halnya dengan angka 5 persen untuk pertumbuhan ekonomi.
Artinya, lanjut Enny, ketika pemerintah mengeluarkan angka-angka target untuk 2017 seperti 5,1 persen untuk pertumbuhan ekonomi dan 11 persen untuk pertumbuhan kredit, maka ada upaya pemerintah untuk memberikan keyakinan pada iklim ekonomi secara keseluruhan.