EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) menargetkan penurunan anggaran pengganti biaya operasi (cost recovery) kegiatan hulu minyak dan gas bumi sebesar 8 juta dolar AS. Sebelumnya pada Kamis (22/9), Komisi VII DPR menyetujui besaran anggaran cost recovery tahun ini sebesar 10,4 juta dolar AS.
"Tahun depan bisa 10,4 juta dolar AS. Mungkin bisa 8 juta dolar AS. Kita ingin mereka hitung baik dan cermat, di ESDM, banyak orang pintar," kata Pelaksana Tugas (PLT) Menteri ESDM, Luhut Binsar Pandjaitan, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/9).
Luhut menjelaskan aspek efisiensi sebagai bagian dari penurunan cost recovery. Menurut dia, penghematan diambil dari setiap bagian dengan perhitungan berbeda. Ini yang bakal dikalkulasi timnya.
"Setiap sumur, setiap daerah, musti beda-beda, itemnya juga beda-beda, nah kalau dihitung semua, mustinya turun," ujar pejabat negara asal Sumatera Utara ini.
Sebelumnya SKK Migas menetapkan cost recovery sebesar 11,77 juta dolar AS. Menurut Luhut, tugas badan tersebut justru untuk melihat celah efisiensi tanpa mengurangi produksi. "Justru tugas anda dibuat untuk efisiensi," tuturnya menegaskan.
Pengembalian biaya operasi ini tertuang dalam draft revisi PP 79 nomor 10 tahun 2010. Jumat ini telah rampung konsepnya dan akan diserahkan ke Sekretariat Negara. "Presiden Jokowi menekankan efisiensi-efisiensi di segala bidang," tutur Luhut.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Poin-Poin Revisi Aturan Cost Recovery