EKBIS.CO, KUWAIT CITY -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno LP Marsudi meresmikan Migas Corner pertama di Kedutaan Besar (KBRI) Kuwait City, Ahad (1/9) waktu setempat yang bertepatan dengan tahun baru Islam, 1 Muharam 1441 Hijriah. Hal ini pun menandai peran penting Perwakilan RI untuk menarik investor bidang migas di Indonesia.
Peresmian Migas Corner ini merupakan bentuk kolaborasi dan inisitiatif baru yang digagas oleh KBRI Kuwait dan SKK Migas. "Migas Corner akan memudahkan investor di sektor migas untuk mengetahui potensi eksplorasi Migas dari Sabang sampai Merauke di Indonesia tanpa harus ke Indonesia," ujar Menlu Perempuan Indonesia pertama di Kuwait City dalam keterangan media, Senin (2/9).
Hadir dalam peresmian Migas Corner, CEO KUFPEC (Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company), Shaikh Nawaf Al-Sabah dan beberapa investor serta pelaku usaha di bidang migas di Kuwait. Migas Corner dilengkapi dengan koleksi literatur dan informasi terkini mengenai industri hulu sektor migas di Indonesia dan potensi sumber daya yang dimiliki.
Selain itu, profil pelaku usaha terkait industri minyak dan gas di Indonesia juga tertata di sana. "Melalui kemajuan teknologi, kita akan mendekatkan potensi migas Indonesia kepada investor di luar negeri," kata Retno.
"Migas Corner di KBRI Kuwait adalah yang pertama dan kita tidak akan berhenti," kata Retno menambahkan.
Migas Corner juga akan dibuat di Perwakilan RI di seluruh dunia khususnya di negara yang memiliki potensi besar kerja sama di sektor migas.
Peluncuran Migas Corner di KBRI Kuwait ini dilakukan sebelum digelarnya pertemuan Sidang Komisi Pertama RI-Kuwait yang dipimpin oleh Menlu Retno Marsudi bersama dengan Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, pada 2 September 2019 di Kuwait City.
"Saya berharap, Migas Corner ini akan menjadi etalase terdepan Indonesia dalam menarik investor Kuwait di bidang migas di Indonesia," ujar Retno.
Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, seluruh Perwakilan RI sebagai garda terdepan diplomasi ekonomi, akan digerakkan untuk menarik investasi dan mendorong ekspor. Saat ini, Indonesia fokus mengeksplorasi 10 titik utama di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan dengan total sumber daya migas yang terevaluasi adalah sekitar 10 miliar setara barel minyak bumi.
Kuwait adalah salah satu mitra energi yang pertama dan terbesar di Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai 214 juta dolar AS pada 2018 lalu. Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari 403 juta dolar AS pada 2018. KUFPEC, Perusahaan minyak milik Kuwait telah menjadi mitra Indonesia dalam mengeksplorasi potensi migas di Indonesia sejak tahun 1980-an.