EKBIS.CO, PANGKALPINANG -- Sriwijaya Air menginginkan ada penambahan pilot wanita melalui bertambahnya lulusan penerbang wanita dari pendidikan National Aviation Management (NAM) Flying School, anak perusahaan Sriwijaya Group. Direktur Utama PT Nam Flying School Fandy Lingga mengatakan penerbang wanita pada setiap angkatan yang lulus menempuh pendidikan hanya berkisar satu sampai tiga orang saja dan tren setiap tahunnya selalu stagnan.
"Pilot wanita sayangnya pada setiap angkatan ini hanya beberapa orang. Kita mengharapkan lebih karena kita tidak ada pembatasan gender sama sekali," kata dia, usai menghadiri Wisuda Siswa NAM Flying School di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.
Direktur Utama PT Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan jumlah pilot wanita di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.
"Di Sriwijaya masih jauh. Pilot wanita yang bisa membawa pesawat paling ada lima orang. Masih jauh," ujar Chandra.
Adapun pada wisuda kali ini, jumlah siswa penerbangan angkatan IX yang lulus sebanyak 30 orang dan telah mengikuti pendidikan sejak 7 Maret 2015 sampai 5 Maret 2016, sedangkan angkatan X sebanyak 29 orang dengan mengikuti pendidikan dari 16 Agustus 2015 sampai dengan 7 Agustus 2016. Dari keseluruhan penerbang, ada satu penerbang wanita pada masing-masing angkatan yang turut diwisuda.
Salah satu lulusan penerbang NAM Flying School Priska Fatma mengatakan dirinya menyukai dunia penerbangan sejak kecil dengan didukung sang ayah yang juga menjadi pilot di Garuda Indonesia sejak 1989.
"Orangtua juga kebetulan penerbang lalu hati saya terketuk. 'Cewek jadi pilot, kenapa tidak?' Saya menyadari ini dunia saya karena ada sensasi dan suka ketika terbang," ujar Priska dari angkatan IX.
Sejak didirikan 2010, NAM Flying School hingga saat ini telah meluluskan 243 penerbang yang dapat diserap oleh maskapai lain selain Sriwijaya Air.