Ahad 16 Oct 2016 16:39 WIB

PUPR Perbaiki Saluran Irigasi Waduk Kedung Ombo

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Irigasi
Irigasi

EKBIS.CO, GROBOGAN -- Pemerintah masih bergulat dengan upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah adalah optimalisasi jaringan irigasi untuk mendukung pertanian di daerah. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan strategi Kementerian PUPR di antaranya dengan membangun bendungan, mempercepat pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, dan menginventarisasi bendung-bendung atau prasarana irigasi yang belum optimal pemanfaatan airnya untuk dilakukan perbaikan. 

Salah satu yang dilakukan di Jawa Tengah, yakni rehabilitasi secara besar-besaran daerah irigasi Waduk Kedung Ombo. Rehabilitasi dilakukan karena saluran irigasi ini telah berusia lebih dari 20 tahun. Selain itu, sedimentasi membuat kapasitas saluran menurun. 

"Kalau kapasitas saluran air menurun tentunya petani akan terancam kekurangan air," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Made Sumiarsih saat meninjau lokasi rehabilitasi di Grobogan, Jumat (14/10).

Rehabilitasi dilakukan pada Bendung Klambu seluas 37.451 Ha yang memiliki saluran irigasi Klambu Kanan dan Klambu Kiri. Rehabilitasi dilakukan pada saluran induk dan saluran sekunder di masing-masing saluran irigasi.

Proyek rehabilitasi saluran irigasi tersebut menurutnya sudah mulai kontrak pada akhir November 2015 dengan biaya sekitar Rp 1,6 triliun. 

"Pelaksanaannya selama tiga tahun dari 2015 sampai 2018. Tahun ini, dananya sebesar Rp 650 miliar sedangkan untuk pekerjaannya sudah mencapai 35 persen dari target 30 persen," katanya.

Selain itu, dalam pelaksanaan rehabilitasi, PUPR melakukan koordinasi dengan Induk Perkumpulan Petani dan Pemakai Air (IP3A) karena pengeringan beton saluran baru tidak boleh terkena air, sehingga sementara menanam palawija. "Karena ada pembetonan dan itu tidak boleh kena air. Kami optimis awal 2018 akan selesai," ujarnya.

Waduk Kedung Ombo merupakan sebuah bendungan raksasa dengan volume tampung air sebesar 688 juta meter kubik, yang mengairi 61 ribu hektare lahan pertanian. Dibangun pada 1985 dan selesai pada 1989, waduk ini memiliki luas 6.576 hektare dan berada di tiga kabupaten, yaitu kabupaten Grobogan, kabupaten Sragen, dan kabupaten Boyolali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement