EKBIS.CO, NUSA DUA -- Anggota negara-negara Indian Ocean Rim Association (IORA) menegaskan komitmen kesetaraan gender untuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Hal itu disampaikan dalam Sidang Pertemuan Tingkat Menteri IORA di Nusa Dua, Bali, Kamis (27/10).
"Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan elemen dasar dari kesetaraan gender dan realisasi penuh atas hak asasi perempuan," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Kamis (27/10). Menurutnya, partisipasi dan kepemimpinan perempuan secara penuh, sangat penting untuk mewujudkan kesetaraan gender. Selain itu, pendapatan perempuan yang lebih tinggi juga dapat mewujudkan investasi yang lebih besar di bidang kesehatan dan pendidikan anak-anak, serta baik bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Banyak perempuan-perempuan di negara anggota IORA yang terlibat dalam perekonomian informal. Mereka hidup tanpa pekerjaan yang memadai, tanpa pendapatan yang terjamin, dan tanpa perlindungan sosial. "Wanita membuat kontribusi yang signifikan terhadap perdamaian dan keamanan, yang merupakan faktor utama untuk memajukan kemakmuran ekonomi," jelasnya.
IORA merupakan organisasi regional utama di Samudera Hindia, yang terdiri dari sejumlah negara anggota dari tiga benua dan beberapa mitra wicara. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, mempromosikan kerja sama ekonomi yang berkelanjutan dan demi pembangunan dan kesejahteraan anggotanya.
Pertemuan Pejabat Tinggi dan Pertemuan Tingkat Menteri IORA akan diselenggarakan pada 22 hingga 27 Oktober 2016. Pada pekan yang sama akan diadakan juga Pertemuan ke-3 Ad hoc Committee Meeting on the IORA Concord (AhCM), Pertemuan ke-16 Working Group on Trade Investment (WGTI), Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG), dan Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF), di Jakarta.