EKBIS.CO, BANUNG -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan ada peningkatan signifikan pada 2017. Dari 21 juta jiwa peserta aktif pada 2016, BPJS berharap ada penambahan peserta aktif mencapai 25,5 juta jiwa.
Direktur Utama BPJS Agus Susanto mengatakan, jumlah masyarakat yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan seluruhnya mencapai 46 juta jiwa, tetapi peserta aktif kurang dari setengahnya yakni 21 juta jiwa. Sebanyak 25 juta sisanya hanya sempat ikut sementara, dan kemudian tidak melanjutkan pembayatan preminya.
"Kita targetnya terus tumbuh. Tahun depan kita targetkan jumlah peserta aktif mencapai 25,5 juta jiwa," kata Agus, Kamis (8/12).
Dari jumlah peserta aktif tersebut, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 250,3 triliun dana investasi. Jumlah ini ditempatkan di obligasi mencapai 63 persen. 52 persen dari investasi ini masuk ke surat utang negara, dan 20 persen di instrumen infrastruktur related.
Menurut Agus, pihaknya mencoba meningkatkan pembiayaan investasi di sektor infrastruktur yang memberikan imbal hasil secara optimal, dengan koridor ketentuan dan risiko yang terkelola secara baik. "Sepanjang ada instrumen yang sesuai itu kami akan terbuka untuk berinvestasi di infrastruktur," paparnya.
Untuk meningkatkan jumlah partisipasi peserta aktif dan jumlah pendanaan yang masuk, BPJS Ketenagakerjaan telah membuat program Gerakan Nasional Lingkaran Pedulii Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran). Dari program ini, perusahaan swasta diajak menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menjadi donatur pekerja rentan (informal).
Belum setengah tahun berjalan, program ini berhasil menggandeng 200 perusahaan swasta, yang menjadi donatur bagi 400 ribu pekerja rentan. "Ini akan kami terus sosialisasikan agar semakin banyak pekerja rentan yang ikut BPJS," ujar Agus.