Selasa 24 Jan 2017 07:07 WIB

Petani Terpaksa Bayar Penjaga Cabai Rp 100 Ribu per Hari

Red: Angga Indrawan
Petani memanen cabai rawit di area persawahan Desa Pamenang, Kediri, Jawa Timur, Senin (9/1).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petani memanen cabai rawit di area persawahan Desa Pamenang, Kediri, Jawa Timur, Senin (9/1).

EKBIS.CO,  SITUBONDO -- Sejumlah petani di Situbondo, Jawa Timur, harus berkorban mengeluarkan biaya tambahan Rp 100 ribu per hari. Uang sebesar itu dikeluarkan untuk membayar penjaga malam karena khawatir tanaman cabai dicuri.

"Uang itu untuk untuk dua orang masing-masing Rp 50 ribu," kata salah seorang petani cabai asal Desa/Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Hariyadi, Senin (23/1).

Menurut dia, para petani desa setempat rela berkorban membayar biaya tambahan karena sejak harga cabai merah kecil mengalami kenaikan, di beberapa desa rawan pencurian. Penjagaan malam tanaman cabai, kata dia, dilakukan sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Pada jam-jam tersebut para pelaku pencurian cabai kerap kali terjadi.

"Namun, kami sebagai petani membayar penjaga ketika sudah hampir memasuki masa panen atau empat hari atau tiga hari sebelum masa panen. Setelah panen seminggu kemudian baru dijaga kembali karena panen cabai biasanya seminggu satu kali," ujarnya.

Ia mengatakan, harga cabai merah kecil saat ini dari petani menjual kepada pengepul kisaran Rp 70 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram. Bahkan dua hari lalu petani menjual kepada pengepul mencapai Rp 95 ribu per kilogram.

"Harga cabai rawit ini setiap harinya berubah-ubah dan pada hari ini informasi dari teman-teman petani harganya sekitar Rp 80 ribu per kilogram," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement