EKBIS.CO, JAKARTA — Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan tiga anak perusahaan PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka-Persero) yaitu PT Inka Multi Solusi (IMS), PT Inka Multi Solusi Trading (IMST), PT Inka Multi Solusi Servis (IMSS) di Jakarta. Perjanjian pembiayaan ini ditujukan untuk modal kerja ketiga anak perusahaan dengan nilai sebesar Rp 352 miliar.
Penandatanganan dilakukan oleh Group Head Corporate Banking I BSM Fiti Syam dengan Direktur Utama PT Inka Multi Solusi Edi Winarno, Dirut PT IMST Junaidi, dan Dirut PT IMSS Adrianus Suwandi, dengan disaksikan oleh Direktur Wholesale Banking Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi dan GM Keuangan PT Inka M Pramudya.
Pembiayaan yang ditandatangani merupakan pembiayaan line facility untuk project financing atau modal kerja senilai Rp 352 miliar yang dirinci dengan plafon masing-masing Rp 150 miliar untuk PT IMS, Rp 160 miliar untuk PT IMST, dan Rp 42 Miliar untuk PT IMSS. Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan tenor line facility 24 bulan.
"Ketiga perusahaan tersebut akan menggunakan dana modal kerja dari BSM untuk mengerjakan proyek-proyek yang diperoleh dari PT Inka (Persero)," ujar Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi, Selasa (28/2).
Kusman menjelaskan, pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis BSM. Antara lain infrastruktur dibidang prasarana transportasi seperti infrastruktur kereta api, jalan tol, pelabuhan laut dan bandara. Selain itu, BSM yang tergabung dalam Bank Mandiri Group, juga berkomitmen untuk mewujudkan sinergi diantara anak perusahaan BUMN.
"Untuk merealisasikan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan sustain, BSM akan fokus untuk tumbuh di beberapa sektor industri yang memiliki prospek baik, seperti sektor infrastruktur yang dikerjakan atau dikelola perusahaan BUMN dan anak perusahaannya," tutur Kusman.
Sampai akhir tahun 2016, tercatat portofolio pembiayaan wholesale Banking perseroan yakni sebesar Rp 24,79 triliun. Sedangkan seluruh pembiayaan perseroan sepanjang 2016 mencapai sebesar Rp 55,58 triliun.