EKBIS.CO, JAKARTA -- Peluang usaha bisa didapat dari mana saja. Murinah (50 tahun) contohnya, ibu rumah tangga yang tengah tekun mengembangkan usaha rumahan untuk menambah pendapatan keluarga.
Usaha kecil yang tengah ia jalani saat ini antara lain adalah menjual beraneka macam jajanan anak, seperti aneka minuman, makanan ringan, gorengan, dan satu jajanan unik yang ia beri nama Mie Gaul. Jajanan ini sangat laris dan diburu anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
Peluang bisnis yang datang tersebut tidak ia sia-siakan begitu saja. Melihat antusiasme dari konsumen, ia lantas terus mengembangkan jajanan unik Mie Gaul tersebut, dengan memberikan campuran bahan makanan beraneka ragam seperti bakso, sosis dan juga daging.
Dahulu sebelum mendapatan modal, Murinah hanya berjualan nasi uduk dan gorengan dengan rata-rata pendapatan 100 ribu per hari. Sekarang ia mampu meraih omzet hingga 250 ribu per hari yang berarti ia mendapatkan 7,5 juta rupiah setiap bulannya, berkat Mie Gaul buatannya.
Setiap pagi Murinah bangun pukul 04.00 kemudian ia memasak nasi uduk, lontong dan juga gorengan yang akan ia jual dengan berkeliling di sekitar kampungnya. Pukul 06.00 WIB ia mulai berkeliling dan sekitar pukul 07.00 WIB ia telah kembali dan biasanya dagangannya telah ludes.
“Dulu ibu coba-coba aja ni jual mie gaul, eh ternyata pada suka anak-anak. Lumayan lah buat tambah-tambah. Di sini juga Cuma ibu yang jual mie gaul ini,” ucap Murinah menceritakan pengalaman usahanya.
Tambah pendapatan keluarga lewat usaha sampingan
Bersama sang suami, Murinah mulai bekerjasama untuk menambah pemasukkan keluarga lewat usaha sampingan. Sejak mendapat pembiayaan dari Amartha, Murinah memberikan modal kepada suami untuk berjualan tahu. Ia menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling. Melalui usaha ini, suami Murinah mampu memperoleh laba bersih 2.8 juta rupiah setiap bulannya.
Suami Murinah yang sebelumnya bekerja sebagai peternak kambing, kini mulai menggeluti usaha sampingan demi menambah pundi-pundi ekonomi keluarga dan juga untuk tabungan anak mereka. Namun, usaha ternak kambingnya tidak terbengkalai begitu saja.
Murinah dan suami terus bekerjasama merintis usaha ternak kambing. Setiap bulannya suami Murinah mencari anakan kambing yang dibelinya seharga 500 ribu rupiah. Kemudian, Murinah lah yang bertugas untuk merawat kambing tersebut hingga layak jual sekitar dua bulan kemudian. Satu kambing yang telah berusia 3 hingga 4 bulan dapat terjual hingga 1.5 juta rupiah setiap ekornya.
“Ya Alhamdulillah kemarin ibu dapat uang dari Amartha 5 juta, semua ibu belikan kambing, pas lebaran Haji kemarin dijual laku semua, untungnya Alhamdulillah ini ibu bisa renovasi rumah, benerin atap, lebarin rumah. Senang sekali,” senyum Murinah mengembang di wajahnya.
Mengalokasikan pendapatan untuk masa depan anak
Menjadi ibu dari empat orang anak bukan suatu tugas yang ringan. Murinah dengan jeri payah mampu menyekolahkan keempat anaknya hingga tamat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman menjadikan Murinah awam dengan berbagai hal, salah satunya adalah akses perbankan yang sulit ia jangkau dengan berbagai alasan. Namun keterbatasan akses perbankan tersebut dapat teratasi dengan adanya Amartha.
Dengan semangat ekonomi inklusif, Amartha telah berhasil lebih menjangkau dari 29.000 pelaku UKM di berbagai pelosok desa. Murinah yang telah bergabung selama lima tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya pembiayaan dari Amartha.
“Ibu senang gabung di Amartha, bisa mudah dapat pinjaman uang, gak ribet dan juga sangat membantu ibu. Ibu pengen terus sama Amartha, agar usaha ibu semakin maju dan hidup sejahtera,” tandas Murinah bersama senyuman di wajahnya.
Murinah berharap dengan terus bergabung bersama Amartha, bisnis yang ia jalankan bersama suami dapat lebih maju dan berkembang sehingga hidup keluarganya lebih sejahtera.