EKBIS.CO, BALI -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama sister port dengan Baku International Sea Trade Port CJSC (Port of Baku) Azerbaijan. Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Massasya mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk membangun kemitraan dalam bisnis maritim, utamanya tentang pengelolaan pelabuhan di kedua negara.
Elvyn mengatakan, Pelindo dan Port of Baku dapat saling melakukan transfer teknologi yang berkaitan dengan manajemen pelabuhan dan operasi berstandar internasional. Ia juga berharap, nota kesepahaman ini menjadi langkah awal bagi kedua pihak untuk menjalin kerjasama bisnis yang konkret di masa depan.
Direktur Jenderal Port of Baku Taleh Ziyadov menyebut, Pelabuhan Baku merupakan pelabuhan kuno paling penting yang ada di kawasan Eurasia. Port of Baku, menurutnya, adalah pelabuhan intermoda yang unggul di bidang logistik dan distribusi darat.
Dalam hal distribusi darat ini, Taleh mengatakan, pihaknya dapat berbagi pengetahuan dengan Pelindo. Hal ini mengingat salah satu pelabuhan utama di Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok berada di tengah kota yang memiliki masalah kemacetan. "Saya yakin ada banyak pakar dari Indonesia yang bisa belajar dari Baku bagaimana mereka menyelesaikan persoalan (kemacetan) itu," papar Taleh dalam konferensi pers di sela-sela gelaran World Ports Conference di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/5).
Sementara, bagi Azerbaijan, Taleh berencana mengirimkan sejumlah staf operator dari Pelabuhan Baku untuk magang di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Dalam program magang itu, Baku akan mempelajari manajemen terminal peti kemas dari Pelindo.
Selain itu, Taleh mengatakan, Baku juga ingin belajar dari Indonesia mengenai operasional pelabuhan khusus untuk migas dan petrokimia. "Azerbaijan juga negara yang kaya akan migas, kami ingin belajar dari Indonesia mengenai pelabuhan untuk produk migas," kata dia.