EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) akan mendukung sektor usaha kecil menengah (UKM) nasional dalam melakukan penetrasi pasar. Bentuk dukungan yang akan diberikan anggota Asperindo adalah dengan memberikan tarif murah untuk pengiriman barang hasil produksi UKM lokal.
"Yang menarik adalah semakin tumbuhnya dunia maya. Pasar tidak lagi berada di lapangan, tetapi sudah di genggaman kita. Ini jadi peluang pelaku rumahan, untuk memasarkan produk di dunia maya," jelas Wakil Ketua Asperindo Budi Paryanto, Rabu (24/5).
Dukungan ini diharapkan Budi bisa mendongkrak pertumbuhan UKM lokal di Indonesia. Namun, diakui dia, ada dua kendala yang dihadapi oleh Asperindo.
Pertama adalah kendala pengiriman dengan pesawat. Indonesia, menurut Budi, belum mampu menyediakan pesawat khusus kargo yang sebetulnya bertujuan untuk pengiriman yang lebih cepat.
"Kami ingin memotret dari data statistik ekonomi 2016, bisnis logistik mencapai Rp 2.100 triliun lebih per tahun. Kita harus melakukan pengambilan barang, memproses, sampai mendelivery ke tempat tujuan, dan juga dituntut kecepatan. Celakanya kita masih kesulitan kendaraan udara," ujar dia.
Setiap harinya, menurut Budi, sebanyak 1.900 ton barang di bandara, semua diangkut bersamaan pesawat penumpang. "Barang-barang kiriman Asperindo terpaksa harus diturunkan, jika penumpang penuh. Ini yang terkadang menjadi penyebab keterlambatan pengiriman. Asperindo harus pandai mengelola barang agar on time," tuturnya.
Kendala kedua adalah secara regulasi, Asperindo terbentur dengan biaya retribusi, jika menembus daerah di luar Jakarta. Asperindo mengharapkan agar ke depannya, pengiriman barang lintas wilayah sudah tidak lagi dikenakan biaya retribusi. Karena Asperindo kini menjadi sabuk pengaman nasional.
"Kita punya semangat, tidak ada satupun daerah Indonesia yang tidak bisa ditembus. Di pelosok pun, kami akan buka agen juga. Ini juga sebagai langkah agar bisa memotret wilayah-wilayah kita di Indonesia. Juga memotret ekonomi-ekonomi daerah. Asperindo tetap berusaha menggalang kekuatan untuk bisa berikan layanan prima," papar Budi.