EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui ada penurunan daya beli di masyarakat. Namun, menurutnya, penurunan tersebut tidak signifikan.
Mendag menjelaskan, jika mengacu pada data asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan ritel memang turun sejak awal tahun. Namun, data Aprindo itu hanya data penjualan di toko fisik, belum termasuk penjualan online.
Meski belum memiliki angka riil penjualan ritel online, tetapi Enggar menyebut ada kecenderungan peningkatan penjualan online. "Kalau itu dikombinasikan, secara relatif penurunan itu tidak signifikan," ujarnya, usai menggelar halal bihalal di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/7).
Selain itu, Mendag memandang turunnya daya beli juga diakibatkan oleh perubahan pola belanja di masyarakat. Menurutnya, saat ini masyarakat sudah lebih cerdas dalam mengalokasikan dana belanjanya. Kendati ada perubahan pola belanja, ia meyakini masyarakat tidak mengurangi konsumsinya untuk bahan pangan pokok.
Ia mengaku tak akan memaksa masyarakat untuk menambah konsumsi. Sebab, bagi Enggar, masyarakat juga perlu didorong untuk menyisihkan dana mereka untuk ditabung. "Jadi konsumsi berjalan baik, tapi juga menabung dan mengatur pola belanja supaya positif."