Selasa 01 Aug 2017 21:48 WIB

Bea Masuk Komponen Pertambangan Bakal Dihapus?

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
area pertambangan
Foto: Republika
area pertambangan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri ESDM Ignasius Jonan mengusulkan adanya insentif bagi investor sektor Minerba dan Ketenagalistrikan yang memang hendak meningkatkan TKDN. Jonan menilai, dengan pembebasan bea masuk komponen alat dan insentif fiskal menjadi daya tarik bagi investor untuk bisa meningkatkan TKDN pada bisnis Minerba dan Ketenagalistrikannya di Indonesia.

Jonan mengatakan, melihat trend realisasi TKDN pada sektor Minerba sudah sangat baik dan rata rata diatas 50 persen. Hal ini selain karena sudah adanya aturan yang mengatur terkait TKDN dan persaingan yang ketat atas kebutuhan TKDN, akses kemudahan dan efisiensi komponen membuat TKDN di sektor minerba lebih baik.

Jonan mengatakan sejak 2015 saja tingkat TKDN di sektor minerba cenderung meningkat. Tercatat pada 2015 realisasi TKDN di sektor Minerba mencapai 69 persen. Sedangkan di tahun 2016 mencapai 72 persen dan hingga Juni 2017 ini realisasi TKDN mencapai 75 persen.

"Kalau kita lihat juga disini, misalnya TKDN di sektor minerba. Lebih tinggi. Belanja barang domestik untuk PKP2B itu rata-rata 70 persen. Tinggi sekali," ujar Jonan di Kantornya, Selasa (1/8).

Kenaikan yang sama juga terjadi di sektor ketenagalistrikan. Jonan mengatakan TKDN di sektor listrik pada komponen 15 megawatt mencapai 52 persen, meski ia mengakui untuk kapasitas 110 hingga 150 megawatt rata-rata mencapai 65 persen.

Ia melihat, TKDN ini masih bisa terus ditingkatkan dengan adanya insentif fiskal. Insentif fiskal ini bisa diberikan berupa pembebasan bea masuk komponen sehingga jaringan atau transmisi dan alat peleburan bisa dibuat di dalam negeri.

"Sebaiknya memang pemerintah berkenan itu impor komponennya kan tidak mungkin dijual disini. Nah itu jika mungkin dibebaskan bea masuk. itu bisa membantu. Mungkin saya kira Kemenperin dan Kemenkeu yang bahas. Saya mendorongnya itu bea masuk bisa dibebaskan atas impor komponen itu," ujar Jonan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement