EKBIS.CO, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, tingkat komponen dalam negeri atau TKDN di sektor industri hulu migas telah mencapai 61,8 persen untuk periode Januari-Oktober 2023. Tingginya penggunaan produk dalam negeri itu, dinilai telah menunjukkan kemampuan produk lokal untuk mengisi lebih banyak kebutuhan dari industri hulu migas.
"Ini perlu disyukuri, hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57 persen. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023," kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf, di Jakarta, Rabu (17/11/2023).
Nanang mengatakan, total nilai pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri di industri hulu migas periode Januari-Oktober 2023 tercatat sudah mencapai 6,85 juta dolar AS, meningkat dari periode 2022 lalu sebesar 6,13 juta dolar AS.
Ia menyampaikan, SKK Migas akan terus melakukan pembinaan pelaku usaha, vendor, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa meningkatkan kualitas produk agar bisa masuk ke pasar industri hulu migas.
Hanya saja, kata Nanang, harus diakui pada beberapa proyek kegiatan hulu migas harus menggunakan peralatan tertentu yang harus didatangkan dari luar negeri. Oleh karena itu, produk impor juga akan tetap dibutuhkan.
"Harus ada blended antara dalam negeri dan luar negeri. Tapi optimalisasi TKDN dalam tiga tahun terakhir meningkat terus," kata Nanang menambahkan.
Seiring dengan peningkatan TKDN di industri hulu migas, Nanang menuturkan, secara langsung memberikan dampak multiplier effect bagi industri sektor lain. Seperti misalnya sektor transportasi, kesehatan, komoditas mentah, perhotelan, hingga asuransi.
Hal lain yang tak kalah penting, yakni dalam penyerapan tenaga kerja. Di mana, tercatat 92 persen tenaga kerja di sektor industri hulu migas merupakan pekerja dari dalam negeri.
"Artinya apa? Kegiatan hulu migas ini dominan dikerjakan oleh orang Indonesia. Kita hanya sedikit prosentase yang masih mengandalkan tenaga asing," ujarnya.
Sementara itu, Nanang mengatakan, saat ini SKK Migas tengah menyiapkan penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta, pada 23-24 November 2023, yang merupakan puncak kegiatan Forum Kapasitas Nasional tahun ini. Agenda tersebut, salah satunya digunakan sebagai momentum peningkatan produk dalam negeri oleh para pelaku industri.
"Kami berupaya memperkuat demand dan supply di berbagai tingkatan, baik itu dalam skala daerah, nasional, maupun internasional. Langkah ini menjadi fondasi dalam pembinaan perusahaan atau pabrikan dalam negeri dan UMKM, yang mencakup penguatan strategi bisnis dan pengembangan keterampilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal," ujarnya