EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya mengaku tak mengetahui rencana PT Garam (Persero) yang akan menurunkan target produksi. Ia mengatakan pihaknya baru akan mengkroscek rencana tersebut ke pihak PT Garam langsung.
"Nanti saya kroscek dulu ya ke PT Garam," ujar Bram saat dihubungi Republika, Senin (21/8).
Bram mengatakan, memang kondisi cuaca yang sangat mempengaruhi adanya perubahan masa panen garam yang ada di Indonesia saat ini. Namun, menurut catatannya, per tanggal 15 Agustus 2017, di 15 kabupaten dan PT Garam sudah memproduksi 36.767 ton garam.
Dengan jumlah produksi lokal tersebut ditambah dengan guyuran impor garam yang masuk pada pekan pertama Agustus ini sebanyak 75 ribu ton maka setidaknya kuota ini bisa menutup sebagian dari kebutuhan garam nasional yang sebesar 450 ribu ton.
"Ini produksi dalam negeri di 15 titik sudah 36.767 ribu ton," ujar Bram.
Pemerintah sampai saat ini belum ada rencana untuk melakukan impor kembali atas kebutuhan garam tersebut. Bram mengatakan, rencananya untuk tahun ini sementara pemerintah tidak membuka keran impor lagi, karena sebelumnya, pemerintah sudah memberikan penugasan kepada PT Garam untuk melakuan impor tersebut.
"Untuk impor lagi atau tidak nanti masih kita bahas lagi. Untuk tahun ini itu dulu," ujar Bram.